PEDOMAN PENULISAN
SUBAGIAN |
KOMPONEN |
Halaman Judul |
1. Judul bersifat informatif dan tidak melebihi 15 kata. Judul tidak menggunakan kata “analisis”, “studi”, “tinjauan”, dan berupa pernyataan. (Jenis tipe huruf Book Antiqua, ukuran 13, Italic, diketik kapital spasi 1). |
2. Alamat korespondensi lengkap dengan alamat e-mail dan no. telp (ponsel). |
|
3. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris terdiri dari 150-300 kata (font Time New Roman, ukran huruf 10), Spasi 1, teks Inggris di Italic. |
|
Abstrak |
4. Memunyai komponen latar belakang (1 kalimat), tujuan (1 kalimat), metode (4-5 kalimat), hasil (5-7 kalimat), dan kesimpulan (1 kalimat) yang ditulis secara proporsional. |
5. Memunyai kata kunci 2-5 kata (sebaiknya tidak mengulang kata-kata yang ada pada judul). |
|
Teks: Pendahuluan (maksimal 2 halaman) |
6. Sumber/rujukan ditulis sesuai dengan pedoman (nama belakang penulis pertama, tahun. Jika sudah lebih dari 2 penulis tambahkan dkk., atau et al., tahun) (Ali dkk., 2009) atau (Chamberg et al., 2009) Azwar (2010), “Hasil Penelitian”. |
7. Semua rujukan yang dimuat dalam teks terlihat dalam daftar pustaka. |
|
8. Memuat hasil-hasil penelitian sebelumnya. |
|
9. Memuat tujuan penelitian di paragraf terakhir pendahuluan (tujuan umum). |
|
Teks: Bahan dan Metode |
10. Memuat desain penelitian. |
11. Memuat metode pengumpulan data untuk variabel utama penelitian. |
|
12. Memuat metode analisis data. |
|
Teks: Hasil Penelitian |
13. Ditulis dalam jumlah cukup memadai dan proporsional. |
14. Tabel dan gambar diberi nomor urut dan mengacu pada teks, total 5 buah, disertai sumber data dan tahun sumber (dilampirkan). |
|
Teks: Pembahasan (Maksimal 3 halaman) |
15. Paragraf pertama fokus membahas hasil utama yang ditemukan dari penelitian yang menjawab pertanyaan/tujuan penelitian. Didahului dengan kalimat “penelitian ini menemukan/ memperhatikan/ menunjukan. (paragraf berikutnya kemudian menjelaskan masing-masing isu yang dianggap penting untuk didiskusikan). |
16. Pembahasan maksimal 3 halaman tanpa sub judul. |
|
17. Semua rujukan ada pada daftar pustaka. |
|
Teks: Kesimpulan dan Saran |
18. Berisi simpulan berupa jawaban atas permasalahan dalam penelitian. |
19. Berisi saran atas (bila ada) yang mengacu pada hasil penelitian. |
|
20. Simpulan dan saran ditulis dalam bentuk essay. |
|
Daftar Pustaka |
21. Hanya memuat sumber yang dimuat dalam teks (disusun sesuai abjad) minimal 10. |
22. Penulisan daftar pustaka merujuk pada “petunjuk buat penulis” yang diberikan. Nama belakang, nama depan;penulis kedua (dibalik juga), dst. (tahun). Judul. Tempat terbit: Penerbit. Spasi 1. Tanpa ada spasi antra baris. Lihat halaman terakhir lembar evaluasi ini. |
Catatan.
- Antara judul bab diberi spasi.
- Maksimal 20
Daftar Pustaka
Kutipan ditulis dengan menggunakan body note yang terdiri atas nama akhir penulis dan tahun publikasi (contoh: Hadju, 2009). Bila penulis lebih dari satu orang, maka yang ditulis dalam teks hanya nama akhir penulis pertama dan diikuti “dkk.” atau “et al.,” (dimiringkan). Contoh: Sudirman dkk., 2010 atau Sudirman et al., 2010). Berikut contoh cara penulisan daftar pustaka dari berbagai jenis rujukan.
- Buku dan Monografi lain
- Min’im A. & Hanani E. (2011) Fisioterapi Dasar. Jakarta: PT. Dian Rakyat.
- Nurjaya, (2011). Hubungan Pola Pengasuhan dengan Kejadian Stunting (pendek) pada Anak Usia 6-23 Bulan di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah (Tesis). Makassar: Universitas Hasanuddin.
- Komisi Penanngulangan AIDS Nasional. (2009). Pembelajaran Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Jakarta: Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.
- Hamid, M.A. (2012). Putusan Mahkamah Konsitusi Lebih Liberal. Fajar. Februari 22; Opini hlm. 4.
- Artikel dalam Jurnal
- Fatimah S., Hadju V., Bahar B., & Abdullah Z. (2011). Pola konsumsi dan kadar haemoglobin pada ibu hamil di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Makara Kesehatan, 15:31-36.
- Moore D. & Rhodes T. (2004). Social theory in drug researc, drug policy, and harm reduction. International Journal od Drug Policy, 15(5):323-325.
- Media Elektronik
- Stacey W.N. (2004). Rice mill feed as a replacement for broiler litter in diets for growing beef cattle. Diakses 17 Januari 2005. Available from: http//:www.jas.fass.org/misc/043.html
Editor memunyai hak untuk melakukan perbaikan terhadap cara penulisan, kejelasan, dan susunan kata. Penulis dapat mengecek perubahan ini setelah dilakukan layout dan masih bisa memerbaikinya dalam batas 2 minggu, sepanjang hal tersebut berupa koreksi terhadap kesalahan huruf/kata atau klarifikasi terhadap pernyataan yang salah.