Sosialisasi BTM “Rhodamin-B” dalam Jajanan Sekolah bagi perkembangan Anak Usia Dini di SD Negeri Tanjong Aceh Barat

Authors

  • Cukri Rahma Universitas Teuku Umar, Aceh, Indonesia
  • Suci Eka Putri Universitas Teuku Umar, Aceh, Indonesia
  • Safrida Universitas Teuku Umar, Aceh, Indonesia
  • Laila Apriani Hasanah Harahap Universitas Teuku Umar, Aceh, Indonesia
  • Nasriyanti Syam Universitas Teuku Umar, Aceh, Indonesia
  • Wardah Iskandar Universitas Teuku Umar, Aceh, Indonesia
  • Cukri Rahmi Niani Universitas Teuku Umar, Aceh, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35326/pkm.v9i1.7174

Keywords:

Edukasi Kesehatan, Jajanan Anak Sekolah, Keamanan Pangan, Pewarna Sintetis Berbahaya, Rhodamin B

Abstract

Penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) seperti pewarna sintetis dalam makanan semakin marak, khususnya pada jajanan anak-anak sekolah dasar. Salah satu zat pewarna berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan adalah Rhodamin B, yang dikenal bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius seperti kerusakan hati, ginjal, dan bahkan kanker. Anak-anak usia sekolah dasar, khususnya di daerah dengan tingkat sosioekonomi menengah ke bawah, menjadi kelompok yang rentan terhadap paparan zat aditif berbahaya akibat kurangnya pengetahuan dan pengawasan terhadap jajanan yang mereka konsumsi. Berdasarkan temuan BPOM dan sejumlah laporan nasional, masih banyak jajanan sekolah yang tidak memenuhi standar keamanan pangan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai bahaya Rhodamin B serta cara mengenali jajanan yang tidak aman kepada siswa-siswi SD Negeri Tanjong Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Metode yang digunakan adalah ceramah interaktif dengan bantuan media presentasi (PowerPoint) yang berlangsung selama 3–4 jam pelajaran. Diharapkan melalui kegiatan ini, pengetahuan siswa meningkat sehingga mereka mampu memilih jajanan yang lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amalia, I. (2018). Analisis hukum Islam dan hukum positif terhadap peredaran makanan mengandung bahan tambahan pangan berbahaya (Studi kasus hasil pengawasan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandar Lampung tahun 2017) (Skripsi). http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/3880

Hastomo, A. E. (2008). Analisis Rhodamin B dan Metanil Yellow dalam jelly di pasar Kecamatan Jebres Azis Eko Hastomo K 100040194 Fakultas Farmasi.

Iswoyo, I., & Kunarto, B. (2022). Peningkatan pemahaman keamanan pangan dan bahan tambahan pangan yang aman bagi siswa SMK Negeri 6 Kendal. Tematik, 2(2), 118–125. https://doi.org/10.26623/tmt.v2i2.5669

Mayori, R., Marusin, N., Djong, D., et al. (2013). Pengaruh pemberian Rhodamin B terhadap struktur histologis ginjal mencit putih (Mus musculus L.). Jurnal Biologi Universitas Andalas, 2(1), 43–49.

Miratania, Y., & Rahmalia, D. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pedagang dalam penggunaan bahan tambahan pangan jajanan anak sekolah di SDN Teluk Pucung VII Kota Bekasi tahun 2019. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(2), 105–111. http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas

Ngete, A. F., & Mutiara, R. I. F. (2020). Penggunaan pewarna alami sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan. Jurnal Kesehatan Tujuh Belas (Jurkes TB), 1(2), 130–135.

Nurdin, N., & Utomo, B. (2018). Tinjauan penggunaan bahan tambahan pangan pada makanan jajanan anak sekolah. Jurnal Riset Kesehatan, 7(2), 85. https://doi.org/10.31983/jrk.v7i2.3478

Nurhaliza, S., Susantini, P., & Sartono, A. (2024). Pengetahuan gizi, besar uang jajan, pengaruh teman sebaya dan kebiasaan konsumsi makanan jajanan siswa. Prosiding Seminar Nasional UNIMUS, 7, 292–302.

Paratmanitya, Y., & Veriani, A. (2016). Kandungan bahan tambahan pangan berbahaya pada makanan jajanan anak sekolah dasar di Kabupaten Bantul. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 4(1), 49. https://doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(1).49-55

Putri, S. W. K. (2018). Identifikasi Rhodamin B pada pangan jajanan anak sekolah di sekolah dasar di wilayah Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang (Skripsi).

Sefrina, L. R., & Cahyati, W. H. (2017). Studi deskriptif bahan tambahan kimia berbahaya pada jajanan anak sekolah dasar di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. SHealth Sci Growth Journal, 2(1), 85–97.

Sintyadewi, P. R., Ayu, I., Ary, P., Agung, I. G., Rabani, Y., & Treesna, N. (2024). Penyuluhan (Improving knowledge about food safety of school snacks for students of Sanjiwani Gianyar Vocational High School through counseling). Jurnal Abdimas ITEKES Bali, 4(1), 58–63.

Tiadeka, P., Solikhah, D. M., & Karimah, M. (2022). Identifikasi kimia serta gambaran pengetahuan siswa terhadap boraks, formalin dan Rhodamin-B pada jajanan di SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan, 6(1), 80–93. https://doi.org/10.22487/ghidza.v6i1.487

Wahyuningrum, A. S., & Emilda, E. (2023). Penyuluhan penggunaan bahan pewarna pada makanan di Desa Ranca Bungur Kabupaten Bogor. RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 552–560. https://doi.org/10.46576/rjpkm.v4i1.2516

Sulistina, D., & Martini, S. (2020). The effect of rhodamine B on the cerebellum and brainstem tissue of Rattus norvegicus. Journal of Public Health Research, 9(2). https://doi.org/10.4081/jphr.2020.1812

Downloads

Published

2025-07-16