NILAI TENRICAU TERHADAP PERILAKU FOMO REMAJA DI MAKASSAR

Authors

  • Indrayanti Universitas Hasanudfin
  • Sennehati Sennehati Universitas Syekh Yusuf AI Makassari Gowa
  • Rintoh Rintoh universitas Syekh Yusuf AI Makassari Gowa
  • Mattarima Mattarima Universitas Cokroaminoto Makassar

DOI:

https://doi.org/10.35326/medialog.v7i2.6135

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui remaja suku Bugis memaknai nilai Tenricau ke dalam dirinya dan ingin mengetahui alasan  remaja suku Bugis di Makassar menjadikan Fear of Missing Out (FoMo) sebagai kebutuhan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian ini adalah 10 remaja yang masih memegang nilai-nilai lokal serta memahami makna Tenricau. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interaksi Simbolik yang dicetuskan oleh George Herbert Mead yang merujuk pada Mind, Self and Society.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa remaja suku Bugis yang berperilaku FoMo   berlandaskan pada nilai Tenricau yang dimaknai secara salah dan telah mereka dapatkan sejak kecil.. Nilai Tenricau sendiri memiliki  makna bahwa jangan menyerah sebelum berjuang dan berusaha menjadi yang terbaik. akan tetapi, kebanyakan orang tua mereka berbeda budaya menyebabkan mereka salah memaknai Tenricau yaitu selalu menjadi nomor satu dalam segala hal. Remaja sebagai seorang individu yang masih mencari jati dirinya, belum bisa memilah apa yang harus dipersaingkan dan apa yang harus dibiarkan sehingga hal ini ia jadikan landasan dalam berperilaku di masyarakat dan berdampak pada hubungan sosial mereka. Ada yang bisa menerima namun ada yang tidak bisa menerima. Alasan remaja suku Bugis yang tinggal di Makassar menjadikan  perilaku FoMo sebagai salah satu kebutuhan karena suku Bugis dikenal dengan gengsi sehingga memiliki daya saing yang tinggi dengan selalu ingin menjadi pemenang di segala hal. rasa gengsi dan ingin diakui, membuat remaja senang melakukan pamer (flexing) di media sosialnya. Perilaku tersebut menjadikan tujuan mulia dari tenricau menjadi bergeser maknanya dan FoMo menjadi budaya baru.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-08-27 — Updated on 2024-12-18

Versions