NILAI TENRICAU TERHADAP PERILAKU FOMO REMAJA DI MAKASSAR
DOI:
https://doi.org/10.35326/medialog.v7i2.6135Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui remaja suku Bugis memaknai nilai Tenricau ke dalam dirinya dan ingin mengetahui alasan remaja suku Bugis di Makassar menjadikan Fear of Missing Out (FoMo) sebagai kebutuhan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian ini adalah 10 remaja yang masih memegang nilai-nilai lokal serta memahami makna Tenricau. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Interaksi Simbolik yang dicetuskan oleh George Herbert Mead yang merujuk pada Mind, Self and Society.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa remaja suku Bugis yang berperilaku FoMo berlandaskan pada nilai Tenricau yang dimaknai secara salah dan telah mereka dapatkan sejak kecil.. Nilai Tenricau sendiri memiliki makna bahwa jangan menyerah sebelum berjuang dan berusaha menjadi yang terbaik. akan tetapi, kebanyakan orang tua mereka berbeda budaya menyebabkan mereka salah memaknai Tenricau yaitu selalu menjadi nomor satu dalam segala hal. Remaja sebagai seorang individu yang masih mencari jati dirinya, belum bisa memilah apa yang harus dipersaingkan dan apa yang harus dibiarkan sehingga hal ini ia jadikan landasan dalam berperilaku di masyarakat dan berdampak pada hubungan sosial mereka. Ada yang bisa menerima namun ada yang tidak bisa menerima. Alasan remaja suku Bugis yang tinggal di Makassar menjadikan perilaku FoMo sebagai salah satu kebutuhan karena suku Bugis dikenal dengan gengsi sehingga memiliki daya saing yang tinggi dengan selalu ingin menjadi pemenang di segala hal. rasa gengsi dan ingin diakui, membuat remaja senang melakukan pamer (flexing) di media sosialnya. Perilaku tersebut menjadikan tujuan mulia dari tenricau menjadi bergeser maknanya dan FoMo menjadi budaya baru.
Downloads
Downloads
Published
Versions
- 2024-12-18 (3)
- 2024-12-18 (2)
- 2024-08-27 (1)
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors should sign copyright transfer agreement when they have approved the final proofs sent by MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi prior the publication