Framing Kepemimpinan Karakter Monkey D. Luffy dalam Anime One Piece Arc East Blue Arlong Park
DOI:
https://doi.org/10.35326/medialog.v7i1.4855Keywords:
Framing, Kepemimpinan, Anime, One PieceAbstract
Film bukan hanya bisa dimanfaatkan oleh khalayak untuk menjadi sumber hiburan dan informasi. Lebih dari itu film sebagai media komunikasi massa bisa menjadi medium bagi mereka yang ingin menyampaikan pesan-pesan atau isu yang coba dibangun dan ditonjolkan. Dalam penelitian ini melihat bahwa Anime One Piece yang mengambil tema bajak laut dan Monkey D. Luffy sebagai karakter utama bisa menjadi contoh bahwa kepemimpinan bisa dilihat dari sebuah karakter fiksi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan metode analisis framing dari Gamson dan Modigliani, yang didasarkan pada pendekatan konstruksionis yang melihat representasi media dengan aspek Framing Device dan Reasonig Device. Temuan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa Monkey D. Luffy sebagai kapten dan juga karakter utama dari cerita ini menunjukan bahwa Ia ditokohkan sebagai karakter yang bodoh, punya Kompas moral tersendiri yang membuatnya suka berbuat seenaknya. Namun dibalik itu Ia adalah karakter yang sangat peduli dengan rekan-rekannya.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors should sign copyright transfer agreement when they have approved the final proofs sent by MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi prior the publication