REPRESENTASI MAKNA KESETARAAN GENDER PADA IKLAN DOWNY INDONESIA “BEBAS BEREKSPRESI” DI YOUTUBE (Analisis Semiotika Roland Barthes)
DOI:
https://doi.org/10.35326/medialog.v6i2.2912Keywords:
Representasi, Kesetaraan Gender, Iklan, Youtube, Analisis Semiotika, Roland BarthesAbstract
Iklan merupakan salah satu media yang dapat membantu para pelaku bisnis untuk memberikan pesan atau informasi agar dapat menarik perhatian publik atau konsumen dengan pesan yang dapat dipahami dan sesuai dengan kondisi sosial masyarakat. Salah satu isu yang menarik perhatian masyarakat adalah kesetaraan gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis representasi makna kesetaraan gender pada iklan Downy Indonesia ‘Bebas Berekspresi’ yang ada dalam Youtube. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan observasi dan dokumentasi dengan analisis data menggunakan model Miles & Huberman yang kemudian pesan dalam iklan akan dianalisis dengan semiotika Roland Barthes untuk mencari tanda makna denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam adegan dalam iklan yang merepresentasikan kesetaraan gender. Representasi makna tersebut berkaitan dengan kebebasan bereskpresi untuk mematahkan stereotip tentang hidup perempuan yang selalu dikekang oleh aturan. Perempuan hendak membuktikan jika aturan-aturan yang ada bagi mereka, bukan halangan untuk bebas berekspresi. Perempuan yakin selama mereka percaya diri, semua perempuan bisa mengubah aturan jadi dorongan untuk bebas berekspresi dan harumkan namanya.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors should sign copyright transfer agreement when they have approved the final proofs sent by MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi prior the publication