MEMOTRET ETNOGRAFI VIRTUAL FESTIVAL FOHORAI KOMUNITAS MASYARAKAT ADAT BELU

Authors

  • Nicodemus Koli Universitas Bunda Mulia
  • Frederikus Fios Character Building Development Center, School of Computer Science Department, Bina Nusantara University
  • Rustono Farady Marta Universitas Bunda Mulia
  • Hilda Yunita Wono Universitas Ciputra Surabaya
  • Sherly Sherly Universitas Bunda Mulia

DOI:

https://doi.org/10.35326/medialog.v4i2.1562

Keywords:

Masyarakat Pribumi; Virtual Etnografi; Identitas; Interaksi; Konstruksi Sosial

Abstract

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuat manusia terpapar akan seluruh informasi yang ada dalam
ruang dan waktu. Manusia juga dapat berinteraksi satu sama lain secara instan dan ruang sudah tidak menjadi masalah
untuk komunikasi melalui dunia digital. Akibatnya, seluruh informasi yang tersebar di dunia virtual akan tersimpan
untuk digunakan dalam waktu kini hingga waktu kedepan. Salah satu arsip informasi tersebut berupa media sosial
Facebook yang membuat interaksi festival virtual bagi pengguna internet. Perspektif konstruktivis yang membantu
pembangunan identitas kultural Belu, NTT, di dunia digital menjadi pandangan penelitian ini, dimana identitas
kultural direpresentasikan dari adat istiadat melalui Festival Forohai. Berberapa ritual adat tersebut berupa Fohon Hare
yang berada di Desa Matabesi, Ukun Badu dan Hasa’e Kakaluk di Desa Mandeu Raimanus, An Tama di Desa
Duarato-Nualain, hingga ritual Nokar Ui dan Bei Gege Asu di Desa Dirun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
jaringan budaya yang tercipta dari Festival Forohai yang mempersatukan seluruh penganut budaya di NTT dari
wilayah yang berbeda

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2021-10-31