KONFLIK IDEOLOGI SYIAH DAN SUNNI DALAM MEDIA ONLINE

Authors

  • Hastuti 1), Harry Fajar Maulana2)

DOI:

https://doi.org/10.35326/medialog.v2i1.152

Keywords:

media online, isu, konflik, Syiah dan Sunni

Abstract

Syiah dan Sunni adalah dua aliran dalam Islam yang sejarahnya selalu menimbulkan ketegangan-ketegangan politik,  Media online dimanfaatkan dalam melakukan propaganda kebencian Syiah maupun Sunni untuk memecah belah Islam yang dilakukan oleh segelintir orang atau kelompok dengan maksud dan tujuan tertentu. Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) Pengaruh isu-isu yang memicu terjadinya konflik ideologi aliran Syiah dan Sunni yang terjadi di media online; dan (2) Opini keberpihakan netizen tentang konflik ideologi aliran Syiah dan Sunni di media online; dan (3) Opini tokoh agama di kota Makassar tentang konflik ideologi aliran Syiah dan Sunni. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan penggabungan analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis) model Norman Fairclough dan analisis framing model Rebert N. Entman. Penelitian ini dilaksanakan di kota Makassar. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder atau data pendukung berupa buku, tesis, jurnal, artikel, dan internet. Informan sebanyak delapan orang. Data dianalisis menggunakan beberapa teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Isu yang memicu terjadinya konflik ideologi aliran Syiah dan Sunni dalam media online, yaitu isu kesesatan aqidah Syiah, nikah Mut’ah, isu perayaan hari Asyura/Karbala, dan isu geo politik keagamaan; (2) opini keberpihakan netizen dalam media online menyatakan bahwa media liputan islam.com dan arrahma.id, cenderung berpihak pada ideologi masing masing, sedangkan detik.com tidak memihak, baik pada aliran Syiah maupun Sunni dan terjadi konflik ideologi pada netizen media yang memiliki perbedaan paham, yang menganggap pahamnyalah yang paling benar dan itu terlihat jelas pada kolom komentar  dari ketiga situs media ini; (3) Opini tokoh agama di Kota Makassar menunjukkan bahwa konflik yang terjadi merupakan konflik warisan masa lalu, perbedaan paham yang sifatnya prinsipil  dan tak perlu dipersoalkan selama masih tetap mengikuti Al-Qur’an dan Hadist.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-02-23

Issue

Section

Articles