Peran Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular Indonesia sebagai Instrumen Diplomasi Indonesia ke Southern Partners
DOI:
https://doi.org/10.35326/medialog.v5i1.1296Abstract
Munculnya kerangka kerja sama Internasional baru antara negara berkembang yang dikenal dengan Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular merupakan usaha negara-negara berkembang memutuskan tali ketergantungan ekonomi pembangunan oleh negara maju. Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) merupakan kerja sama pembangunan di antara negara-negara berkembang dalam rangka mencapai kemandirian bersama yang dilandasi oleh solidaritas, kesetaraan, dan saling menguntungkan. Dalam perjalanannya, model kerja sama tersebut mengalami perkembangan dengan adanya dukungan mitra pembangunan yang dikenal dengan istilah Kerja Sama Triangular sehingga kemudian dikenal menjadi Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular. Pelaksanaan KSST Indonesia sebagai salah satu kebijakan luar negeri Indonesia, menjadi hal yang penting dan efektif sebagai instrumen/alat untuk melakukan diplomasi Indonesia di dunia internasional, khususnya bagi negara-negara berkembang atau Southern Partners. Implementasi dari kebijakan ini diarahkan untuk mewujudkan kepentingan nasional Indonesia di dunia internasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif dengan Dyadic Power Theory untuk menjelaskan peran KSST Indonesia sebagai instrumen yang digunakan Indonesia untuk berdiplomasi dengan Southern Partners demi mencapai kepentingan nasional negara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa KSST Indonesia memiliki peran besar yang signifikan bagi hubungan Indonesia dengan Southern Partners. Berdasarkan Dyadic Power Theory, Indonesia memiliki posisi yang baik dan cukup mendominasi dalam hubungan kerja sama dengan Southern Partners terkait KSST Indonesia. Kedepannya Indonesia akan terus berkomitmen untuk semakin mengembangkan kinerjanya sebagai negara donor dan selalu bersifat adaptif dengan situasi yang berkembang di dunia internasional.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal. Authors should sign copyright transfer agreement when they have approved the final proofs sent by MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi prior the publication